Jumat, 27 September 2013

KELOMPOK 23-NOROVIRUSES

NOROVIRUSES

Cinthya Danastri 11.70.0093
Raymundus Pito 11.70.0095
Paulina Gandhes 11.70.0096

1. KARAKTER NOROVIRUS

Klasifikasi virus
Group : Grup IV ((+)ssRNA)
Family : Calici-viridae
Genus : Norovirus

Norovirus merupakan virus yang tidak mempunyai selubung dan termasuk dalam virus RNA dengan untai tunggal. Virus ini bersifat sangat menular dan dapat menyebabkan gastroenteritis (peradangan saluran pencernaan) pada manusia. Penyebaran virus bisa terjadi dengan cara mengkonsumsi makanan atau meminum air yang telah terkontaminasi oleh Norovirus maupun kontak langsung dengan penderita penyakit yang disebabkan oleh Norovirus. Virus ini dikenal sebagai virus dengan struktur morfologis berbentuk bulatan kecil-kecil. 

Norovirus dapat tetap aktif (dapat menginfeksi) pada suhu chilling dan freezing selama beberapa bulan bahkan beberapa tahun. Norovirus tahan terhadap pH rendah, bertahan dalam suasana asam lambung, yaitu sekitar pH 3-4, bahkan tetap aktif pada pH 2,7 selama 3 jam. Norovirus dapat bertahan di perairan dan di dalam kerang-kerangan selama beberapa bulan. Virus ini tahan terhadap pengeringan. Selain itu juga tetap bertahan walaupun terpapar klorin hingga 10ppm, sehingga perlakuan pengolahan terhadap air menggunakan klorin tidak dapat menghilangkan virus ini.

2. SUMBER KONTAMINAN
Kontaminasi dapat berasal dari sarana-sarana serta proses-proses pengolahan bahan pangan yang kurang higienis, kurang baik dan benar, seperti misalnya dari air yang digunakan untuk irigasi dan pencucian bahan, proses pemanenan bahan pangan, air pembuangan yang dekat dengan budidaya bahan pangan, alat-alat pengolahan yang kurang higienis (terkontaminasi), dan sebagainya. Kontaminasi juga bisa berasal dari bahan makanan yang telah terkontaminasi, yang kemudian “menularkan” virus ke bahan makanan yang belum terinfeksi. Distribusi virus ini akan semakin meluas dengan adanya ekspor-impor bahan pangan, misalnya pada ekspor impor buah-buahan beku.

3. BAHAN PANGAN YANG SERING TERKONTAMINASI :
Bahan-bahan pangan yang sering terkontaminasi yaitu bahan-bahan yang dikonsumsi tanpa diolah terlebih dahulu atau bahan pangan yang tidak diolah dan dibudidaya dengan baik, misalnya:
- Air minum
- Kerang-kerangan, yang terkontaminasi air pembuangan
- Buah dan sayur segar, yang terkontaminasi saat pemanenan, irigasi, dan sebagainya.
- Makanan-makanan siap saji seperti salad, buah potong segar, sandwich, dan produk – produk bakery.

4. GEJALA YANG TIMBUL DAN KAPAN GEJALA INI MULAI MUNCUL
Norovirus dapat menjangkiti orang segala usia, namun usia dan imunitas juga mempengaruhi  kerentanan terhadap penyakit akibat Norovirus. Kerentanan terhadap infeksi Norovirus juga dapat dipengaruhi oleh genetik dan golongan darah, di mana orang-orang dengan golongan darah O lebih rentan terinfeksi.

Penyakit akibat Norovirus biasanya terjadi pada musim dingin. Noroviruses sangat menular, namun penyakit yang ditimbulkan termasuk ringan atau tidak menyebabkan dampak yang parah.  Tanda-tanda infeksi pertama kali muncul antara 10-50 jam, biasanya terjadi pada 24-28 jam setelah terkena virus. Gejala yang tampak pada penderita yang terkena infeksi Norovirus adalah muntah-muntah, diare, sakit perut, mual, sakit kepala, kram perut dan kadang-kadang demam ringan. Penyakit ini biasanya berlangsung singkat, kurang lebih selama 12-60 jam, meskipun ada beberapa penderita yang terkena virus ini selama lebih dari 2 minggu. Penderita akan cepat sembuh jika penderita tersebut banyak mengeluarkan kotoran, seperti misalnya lewat muntah-muntah atau diare. Semakin banyak kotoran keluar, semakin banyak virus yang keluar dari dalam tubuh penderita.

5. JENIS PENYAKIT
Penyakit yang ditimbulkan dari virus ini termasuk infeksi. Begitu masuk ke dalam tubuh, Norovirus akan berkembangbiak atau memperbanyak diri, dengan cara mengintegrasikan materi genetiknya, mengekspresi dan mengkopi gen. Virus akan memperbanyak diri hingga jumlah tertentu. Setelah jumlah tersebut terpenuhi, virus akan mulai menginfeksi tubuh manusia. Dalam tubuh, infeksi karena Norovirus akan terjadi bila terdapat sedikitnya 10 partikel virus dalam tubuh, sehingga dapat disebut bahwa infective dose dari Norovirus relatif rendah.

6. CATATAN INSIDEN/ OUTBREAK
Insiden merupakan kasus keracunan yang disebabkan karena konsumsi makanan atau patogen tertentu, di mana sering hanya terdiri dari satu kasus namun berakibat fatal. Sementara outbreak merupakan kasus keracunan yang terjadi sebanyak dua kali atau lebih karena satu jenis makanan atau patogen.

Wabah Norovirus pada bidang pangan tercatat dan terjadi di USA pada bulan Oktober hingga Desember 2006. Sementara di UK, infeksi akibat NoV (Norovirus) mulai timbul pada tahun 1980 dan pada tahun 2006. Di negara ini, setidaknya terdapat 4500 kasus yang tercatat. Air yang terkontaminasi adalah salah satu sumber timbulnya Norovirus dan dapat menyebabkan timbulnya radang lambung akibat virus. Merebaknya virus ini terkait dengan air dari sumur, persedian air kota, kolam renang, danau dan air yang disimpan di kapal pesiar. Contohnya adalah di USA, di mana es yang terkontaminasi akibat banjir pada saat produksi berhubungan dengan meluasnya kasus-kasus penyakit karena infeksi Norovirus. Buah-buahan juga dapat terinfeksi Norovirus selama pengolahan, sehingga di Kanada dan Eropa sempat merebak kasus akibat Norovirus yang disebabkan ekspor buah-buahan beku antarnegara.

7. CARA PENANGGULANGAN
Jenis virus Norovirus ini dapat bertahan pada berbagai kondisi lingkungan. Norovirus dapat terinaktivasi ketika berada pada suhu 600C selama 30 menit. Selain itu, virus ini juga dapat diinaktivasi dengan cara perebusan.

Untuk mengurangi resiko kontaminasi dari Norovirus, dapat dilakukan beberapa proses, seperti:
- mengolah dan memasak dengan menggunakan air minum
- mengontrol higienitas pada proses dan bahan pangan secara ketat
- menggunakan alat pengolahan yang tidak terkontaminasi.
- Diadakan pelatihan penggunaan alat pengolahan yang efektif kepada para pekerja untuk menjaga kebersihan bahan.


Referensi
Lawley, R., L. Curtis, dan J. Davis. 2008. The Food Safety Hazard Guidebook. London. RSC  Publishing.
Siagian, A. 2002. Keracunan Pangan oleh Mikroba. USU digital library.

2 komentar:

  1. Saya Cindy Kusuma 11.70.0053 bersama dengan kelompok saya yaitu Cynthia Christinne 11.70.0047 dan Michael Julio 11.70.0049 ingin menanyakan bahwa mengapa orang yang memiliki golongan darah O lebih mudah terinfeksi dengan Norovirus dibandingkan dengan golongan darah lainnya?apa yang menjadi pembedanya?? terimakasih.

    BalasHapus
  2. Saya Raymundus Pito Winarjati 11.70.0095 bersama dengan kelompok saya yaitu Cinthya Danastri 11.70.0093 dan Paulina Gandhes 11.70.0096 akan mencoba menjawab pertanyaan. Norovirus menyerang gastrointestinal manusia. Functional fucosyltransferase(FUT2) memberikan perlindungan yang tinggi terhadap kebanyakan norovirus dengan cara mentransfer fucose sugar ke bagian akhir dari histo-blood group di sel gastrointesestinal dan kelenjar air liur yang berguna sebagai prekursor terhadap antigen yang ada. sehingga bisa menjaga tubuh terhadap infeksi dari Norovirus. Pada golongan darah O, tidak memiliki antigen walupun bisa mendonorkan darah ke golongan darah lain. sehingga orang yang memiliki golongan darah O lebih mudah terinfeksi dengan Norovirus dibandingkan dengan golongan darah yang lain.

    BalasHapus