Jumat, 27 September 2013

ENTEROCOCCI


ENTEROCOCCI

TUGAS MATA KULIAH KEAMANAN PANGAN
  
Kelompok 7
Monica Shita               11.70.0024
Jong Epha Yosia         11.70.0025
Anna Wibowo             11.70.0027
 
·         KARAKTERISTIK

Enterococci termasuk genus bakteri gram positif dan merupakan bakteri yang tidak membentuk spora. Dimana enterococci sebelumnya dikenal sebagai grup D streptococci. Terdapat 20 spesies Enterococcus telah dijelaskan, namun spesies yang paling umum terkait dengan makanan dan penyakit manusia yaitu Enterococcus faecium dan Enterococcus faecalis. Enterococci merupakan agen penyebab sejumlah infeksi yang tidak disebabkan oleh makanan, seperti bakteremia dan endokarditis.  

Enterococci dapat tumbuh pada rentang pertumbuhan yang luas. Beberapa strain dapat tumbuh pada suhu serendah 10C dan dapat mencapai 500C. Namun suhu optimal untuk sebagian besar strain yaitu 370C. Enterococci  dapat bertahan selama proses pembekuan dan dilaporkan dapat bertahan hidup pada penyimpanan dengan suhu -700C selama beberapa tahun. Pertumbuhan dapat terjadi pada rentang pH 4,4-10,6.  Aw minimum yang digunakan untuk pertumbuhan tergantung pada zat terlarutnya. Misalnya E. faecalis dilaporkan dapat tumbuh pada Aw 0,93.

Enterococci umumnya mampu mentoleransi konsentrasi garam 10%. Dan merupakan  organisme yang resisten terhadap pengeringan dan sangat gigih dalam lingkungan. E. faecalis dan E. faecium dilaporkan dapat bertahan hidup selama berminggu-minggu di  permukaan lingkungan, yaitu dalam tanah mencapai 77 hari dan keju hingga mencapat 180 hari. Namun ada kelemahan yang dimiliki oleh Enterococci tidak terlalu tahan terhadap sanitisers (termasuk natrium hipoklorit) atau pengawet.

Enterococci tahan panas dan relatif mampu bertahan pada proses pasteurisasi. Dan dengan informasi ini semakin memperjelas beberapa kasus yang ada yaitu Enterococci banyak terlibat pada pembusukan beberapa makanan yang menggunakan panas dalam olahannya, seperti susu pasteurisasi dan dimasak daging. E. faecium (700Cà 1,4-3,4 min) lebih tahan panas dari E.faecalis (700Cà 0,02-0,6 min).

·         SUMBER KONTAMINAN

Spesies Enterococcus ditemukan dalam usus kebanyakan hewan, termasuk manusia. Dimana diekskresikan dalam kotoran hewan yang mengarah ke kontaminasi lingkungan. E. faecalis adalah spesies yang ditemukan paling sering pada kotoran manusia (105-107 sel / g feses) sedangkan E. faecium adalah spesies yang paling umum ditemukan dalam kotoran ternak. Peralatan susu pengolahan dapat terkontaminasi dengan enterococci dan survei telah sering diisolasi mereka dari babi, unggas dan bangkai sapi. Meskipun berhubungan dengan kotoran, kehadiran enterococci dalam makanan tidak selalu terkait dengan kontaminasi tinja langsung. Karena pencemaran lingkungan, yang enterococci juga ditemukan di tanah, serangga, air dan bahan tanaman seperti sayuran.

·         BAHAN PANGAN YANG SERING TERKONTAMINASI

Enterococci ditemukan di berbagai macam makanan. Mereka adalah kontaminan yang umumsusu dan produk daging dan digunakan sebagai kultur starter dalam beberapa tradisional keju Eropa. Mereka juga ditemukan pada bahan tanaman seperti zaitun dan sayuran.

·         GEJALA YANG TIMBUL

Enterococci dapat menyebabkan keracunanan makanan dengan cara infeksi. Jika jumlah sel entreroccoci yang masuk ke dalam tubuh sudah melebih 107. Maka orang yang terinfeksi tersebut akan mengalami gejala-gejala keracunan. Biasanya gejala keracunan dari entroccoci akan muncul setelah 2-60 jam. Gejala umum yang ditimbulkan biasanya seperti diare, kram perut, mual-mual, munta-muntah dan pusing. Cepat lambatnya gejala keracunan yang mucul tergantung jumlah sel yang sudah masuk ke dalam tubuh. Keracunan yang disebabkan oleh entroccoci tergolong infeksi karena sakit yang ditimbulkan oleh enterococci berasal dari masuknya bakteri ke dalam tubuh melalui  makanan yang sudah terkontaminasi sehingga mengakibatkan reaksi penolakan dari tubuh (Fraizeret al., 1988).

·         CATATAN INSIDEN / OUTBREAK

Enterococci merupakan bakteri yang dapat menjadi agen penyebab sejumlah infeksi klinis seperti bakteremia dan endoendocarditis. Enterococci biasa mengkontaminasi susu dan produkdagingdan biasadigunakan sebagai kultur starter dalam keju tradisional Eropa. Kejadian infeksi yang disebabkan oleh enterococcal melalui makanan sangat sedikit terjadi. Hal ini dikarenakan tidak adanya bakteri pathogen lain dalam makanan yang dapat menyebabkan penyakit yang berhubungan dengan enterococci. Namun sebenarnya banyak makanan (misalnya keju) terkontaminasi oleh bakteri enterococciini, tetapi tidak menyebabkan timbulnya penyakit. Enterococci biasa mengkontaminasi sosis, ham, susu evaporasi, keju dan pudding cokelat yang dapat menyebabkan kejadian infeksi.

·         CARA MENANGGULANGI AGAR TIDAK TERJADI KONTAMINASI

Enterococci tidak tahan terhadap bahan pembersih (termasuk natrium hipoklorit) atau pengawet. Untuk mengurangi jumlah enterococci dapat dilakukan dengan proses pemanasan dengan suhu yang tepat karena enterococci dapat bertahan dari proses pasteurisasi ringan (dengan pemanasan ringan) dan dapat tumbuh di makanan yang kurang matang. Dengan membersihkan rezim dan penggunaan pembersih yang tepat juga dapat mengontrol organisme pada proses pengolahan makanan karena peralatan yang digunakan untuk pengolahan, bahan baku dan lingkungandapat menjadi sumber kontaminasi.



DAFTAR PUSTAKA

Fraizer, W.C. &Westhoff, D.C. 1988. Food Microbiology: Fourth Edition. McGraw Hill. Singapore.

Lawley, R., Laurie. C & Judy D.,The Food Safety Hazard Guidebook. 2008. RSC Publishing. UK.

5 komentar:

  1. Saya Chaterine Meilani 11.70.0059 (kelompok 15 dengan Amelia Gita 11.70.0057 dan Agita Mustika 11.70.0061), pada cara menanggulangi disebutkan dapat dilakukan dengan pemanasan suhu ringan,suhu berapakah yang spesifik digunakan? Karena pada bagian karakteristik disebutkan bahwa enterococci berperan dalam pembusukan makanan yang diolah dengan menggunakan panas. Terimakasih

    BalasHapus
    Balasan
    1. saya Jong Epha Yosia 11.70.0025
      saya akan mencoba menjawab pertanyaan anda

      cara menanggulangi enterococci tidak bisa menggunakan panas ringan karena enterococci dapat bertahan dari proses pasteurisasi ringan (dengan pemanasan ringan) dan dapat tumbuh di makanan yang kurang matang. oleh sebab itu pada bagian penjelasan tentang cara penanggulangan disebutkan bahwa harus menggunakan panas yang tepat (tidak boleh kurang panas).
      dari sumber yang kami dapatkan, diketahui bahwa enterococci dapat tumbuh dengan baik pada suhu 10 °C sampai 45 °C tetapi enterococci masih dapat bertahan pada suhu 60 °C selama 30 menit pada suasana netral.
      disebutkan juga bahwa pemanasan pada suhu 76 °C menyebabkan enterococci menjadi sensitif terhadap sodium azide
      jadi enteroccoci dapat ditanggulangi dengan perpaduan dua atau lebih faktor (tidak hanya menggunakan panas saja) karena panas hanya menyebabkan enterococci menjadi lebih sensitif tetapi tidak dapat membunuh enterococci
      misalnya saja perpaduan panas dengan pemberian bahan pengawet atau pengaturan pH

      terimakasih atas pertanyaannya

      Hapus
  2. Saya Poei, Laurensia Cindy 11.70.0041 (kelompok 11 "Salmonella" dengan Lia Oeinia 11.70.0039 dan Meilsa Yuke 11.70.0043).. saya ingin menanyakan, berapa konsentrasi minimal bahan pengawet yang digunakan agar dapat efektif menghambat pertumbuhan bakteri Enterococci? Karena telah dikatakan bahwa bakteri ini tidak tahan terhadap bahan pembersih atau pengawet dimana hal ini berarti pertumbuhannya akan terhambat dikarenakan adanya suatu pengawet. Kemudian, contoh jenis pengawet seperti apa yang dapat digunakan untuk menghambat pertumbuhannya? (yang pastinya harus berisfat non toksik?) Terimakasih.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Saya Anna WIbowo 11.70.0027, akan mencoba menjawab pertanyaan dari Poei, Laurensia Cindy

      enterococci merupakan bakteri asam laktat gram negative, sehingga biasanya penghambatan enterococci dilakukan dengan menambahkan garam NaCl dalam konsentrasi tinggi. Untuk konsentrasi maksimal yang paling efektif untuk menghambat enterococci saya kurang tahu, dan tidak menemukan referensi mengenai hal tersebut.

      sekian jawaban saya semoga membantu, terima kasih atas pertanyannya

      Hapus
  3. Saya Richard, Saya ingin bertanya brp kadar (ppm) natrium hipoklorit yang ditambahkan untuk mendisinfeksi bakteri tersebut?? karena jika kita menggunakan hipoklorit dalam penggunaan air tanah, ada ambang batas penggunaan natrium hipoklorit tersebut yang diatur pada peraturan Kemenkes, terkhusus untuk air produksi

    BalasHapus