Jumat, 27 September 2013

CRYPTOSPORIDIUM



Tugas Keamanan Pangan
Disusun Oleh :
Felisitas Nindi 11.70.0110
Miranti Aprida 11.70.0109
Jonathan Alvin Alimmah 11.70.0107

1.      KARAKTERISTIK Cryptosporidium
Cryptosporidium merupakan makhluk hidup yang yang memiliki sifat eukariot termasuk filum  Apicomplexa.  Karakteristik cryptosporidium adalah obligat, intraselululer dan biasanya protozoa ini termasuk parasit untuk manusia. Biasanya siklus hidupnya terdapat pada feces yang dihasilkan manusia. Protista ini biasanya berukuran 10 mikro hingga 30 mikrometer. (Fayer,2000)
Protozoa ini mempunyai daur hidup yang sangat complex. Hampir semua daur hidupnya terjadi di saluran pencernaan dan sangat tahan pada kondisi yang sulit karena mempunyai kulit tebal spora saying biasanya dikenal adalah ookista
Sumber kontaminasi pada protozoa ini adalah biasanya terdapat pada feses. Awalnya protozoa ini mengkontaminasi hewan-hewan mamalia seperti sapi, babi, dan kambing. Karena proses pengolahan yang tidak benar maka protozoa tersebut masuk kedalam tubuh manusia dan sehingga menyebabkan penyakit pada manusia. Bahan pangan yang sering terkontaminasi adalah bahan yang tidak diproses dengan baik, susu murni, daging, kerang, ikan, dan sayurang.
Proses masuknya atau tahap infeksi dari protozoa ini adalah berbentuk kista yang berukuran 5 mikro sampai 7 mikro yang biasanya sangat tahan terhadap kondisi lingkungan. Biasanya ookista ini akan menghasilkan racun yang biasanya menyerang pencernaan manusia. Jika terlalu banyak ookista yang masuk ke dalam tubuh maka bisa menyebabkan diare, pusing kepala, dan demam untuk 1-10 hari jika kekebalan tubuh manusia tersebut baik dan akan lebih lama lagi jika terserang dalam keadaan sakit Cara penularannya pada umumnya lewat air, daging hewan yang termakan oleh manusia.  Nama penyakit yang ditimbulkan adalah kriptosporidiosis. Pada penderita AIDS bisa menimbulkan diare yang permanen. (Sobsey, 1983)
Di Negara USA pernah terjadi wabah akibat protozoa ini karena banyak air minum yang terkontaminasi oleh protozoa ini karena banyak orang yang minum dari instalasi yang hanya menggunakan saringan pasir tanpa pengolahan yang lebih lanjut sehingga hamper 13.000 orang yang terkena dampak dari protozoa ini.
Cara mencegah ookista dari protozoa ini adalah menggunakan penyaringan air minum yang menggunakan larutan kapur karena bisa menginaktifkan ookista dari protozoa ini. Hal ini dikarekan jika ookista ini hanya diberi klorinasi dan penyaringan pasir maka tidak akan bisa membunuh protozoa ini. Selain itu treatment panas seperti pengeringan juga bisa membunuh protozoa ini. Tidak bisa tumbuh di permukaan yang kering. Bisa bertahan di tempat yang basah dalam beberapa jam termasuk stainless steel.
 
DAFTAR PUSTAKA
Fayer, Ronald; Una Morgan&Steve J. Upton. (2000). Epidemiology of Cryptosporidium: Transmission, Detection and Identifcation. International Journal for Parasitology 30 (2000) 1305±1322.
Lawley, Richard; Laurite Curts& Judy Davis. (2008). The Food Safety Hazard Guidebook. RSC Publishing.
Sobsey M,D and B,Olson.1983. Microbial Agents of waterborne disease in assessment of microbiology and turbidity standards of Drinking water. EPA report 570-9-83-001

1 komentar:

  1. Kami dari kelompok Hepatitis E terdiri atas:
    Michiella NIM 11.70.0087, Tesyara Danesh NIM 11.70.0091, Ikke Nuranasari NIM 11.70.0092,
    akan menanyakan tentang penularan CRYPTOSPORIDIUM, mengapa pada penderita AIDS bisa menimbulkan diare yang permanen? Apakah hanya pada penderita AIDS saja yang bisa menimbulkan diare yg permanen?

    Dan pertanyaan yang kedua, anda mengatakan bahwa cara penularan infeksi dari protozoa pada umumnya lewat air, daging hewan yang termakan oleh manusia. Daging hewan seperti apa yang dapat menimbulkan kriptosporidiosis? Tolong pernyataan tersebut bisa lebih di perjelas.
    Terima kasih

    BalasHapus