SAPOVIRUSES
Disusun Oleh :
Amanda Patricia – 11.70.0102
Brygita
Putri Mentary – 11.70.0104
Fadilla Faradian – 11.70.0106
Karakter
mikroba pathogen
Calicivirus manusia
sebelumnya dikenal sebagai Sapporo- seperti virus (SLV). Saat ini sapoviruses dapat dibedakan dari
calicivirus manusia, norovirusesini, morfologi
bagianenam titiknya ‘‘Star of David’’ dapat dilihat dengan mikroskop electron.Sapoviruses
yang umumnya terkait dengan virus yang menyebabkan gastroenteritis
ringanpadabayidananak-anak.
Sumber
kontaminasi
Manusia merupakan salah satu sumber kontaminasi
virus ini, manusia menjadi sumber yang mengeluarkan virus ini dalam jumlah terbanyak.
Selain itu lingkungan yang tercemar seperti limbah, sumber air, dan makanan yang
terkontaminasi pengolah dapat menjadi sumber yang potensial bagi kontaminasi sapoviruses,
Bahan
pangan yang sering terkontaminasi oleh mikroba ini
Beberapa penelitian di jepang telah mengisolasi
sapoviruses dari kerang yang diambil dari supermarket dan pasar ikan, kerang diambil
dari perairan pada musim panas maupun dingin. Infeksi sapovirus tidak ada hubungannya
dengan konsumsi seafood. Calicivirus manusia termasuk dengan sapoviruses dapat secara
potensial di makanan apapun dan sumber air yang terkontaminasi oleh feses. Kontaminasi
pada sumber air dapat mencemari lahan pertanian, irigasi, ataubahan yang dicuci
dengan air seperti kerang, buah maupun sayuran.
Gejala
yang timbul dan kapan gejala ini mulai muncul
Norovirus
merupakan kelompok virus yang berantai tunggal dan dan virus yang berantai
tunggal diklasifikasikan ke dalam genus norovirus dan merupakan keluarga Caliciviridae, Sapovirus merupakan salah
satu dari Caliciviridae yang juga menyebabkan gastroenteritis akut (AGE) dan
juga Lagovirus, Vesivirus dan juga Nebovirus dan bukan termasuk golongan
pathogen. Sapovirus biasanya menyebabkan infeksi pada anak-anak dan kadang
kadang berdasarkan beberapa sumber mengatakan bahwa penyakit ini berhubungan
dengan kekebalan yang melemah. Dan meskipun penyakit ini disebabkan oleh virus
namun dapat terjadi sepanjang tahun dan biasanya infeksi dari sapovirus ini
mencapai titik maksimalnya ketika musim dingin. Dan waktu inkubasi untuk
infeksi dari sapovirus ini yaitu sekitar 1-3hari dan gejalanya bertahan sekitar
4 hari. Penyakit yang ditimbulkan ditandai dengan diare ringan /akut, muntah,
mual, kram perut dan terkadang demam rendah. Kematian sangat jarang terjadi biasanya
terjadi pada mereka yang dehidrasi dan saat mereka terkena infeksi akan
mengeluarkan virus dalam jumlah yang sangat tinggi melalui kotoran.
Catatan
Insiden dan Cara Menangulanginya
Penyebaran Sapovirus biasanya terjadi
melalui faecal-oral. Infeksi sapovirus terjadi seperti infeksi sporadicpada
anak-anak dan pengantar-pengantar makanan yang belum ditentukan secara
pasti.Kasus keracunan makanan terkadang dikaitan dengan sapovirus terjadi lebih
jarang daripada keracunan yang berhubungan dengan norovirus.
Karakteristik
Kelangsungan Hidup
Seperti virus yang lainnya, Sapovirus
dapat memperbanyak dirinya di luar inang, tetapi terkadang mereka juga memilih
untuk memperbanyak diri di dalam inangnya. Klorinasi dengan tingkat tinggi
diwajibkan dengan tujuan untuk menginaktifkan calicvirus pada air minum.
Inaktivasi
Termal
Calicvirus pada manusia dapat
diinaktivasi dengan proses pemasakan yang memadai, misalnya dengan menggunakan
panas pada suhu 90oCselama 41menit.
Perlakuan
Kontrol
Penanggulangan sapovirus haruslah
berfokus pada perlakuan kebersihan terutama pada penanganan makanan. Makanan
yang siap saji “ready to eat” dan disajikan tanpa mengalami proses pemasakan
seperti sandwiches dan salad merupakan salah satu jenis makanan yang harus
dikontrol karena dapat menimbulkan resiko yang besar terhadap kesehatan.
Undang-Undang
Tidak ada undang-undang di EC maupun USA
yang mengatur tentang tingkat masuknya virus dalam makanan seperti sapovirus.
DaftarPustaka
Anonim. Sapovirus. http://viralzone.expasy.org/all_by_species/196.html.
Diakses tanggal 27 September 2013.
CDC. 2011. Updated
Norovirus Outbreak Management and Disease Prevention Guidelines. Office of
Surveillance, Epidemiology, and Laboratory Services, Centers for Disease
Control and Prevention (CDC), U.S. Department of Health and Human Services,
Atlanta, GA 30333.
Saya Melita Noveliani (11.70.0007) dari kelompok 3 (Campylobacter) bersama dengan Stella Gunawan (11.70.0006) dan Jeffri Yuarta (11.70.0008). Pada penjelasan kelompok Anda, pada bagian perlakuan kontrol dari sapovirus, hanya dijelaskan tentang kebersihan pada penanganan makanan, lalu adakah penjelasan dengan lebih rinci tentang pencegahan dari munculnya sapovirus pada bahan pangan? Misalnya mengenai bagaimana pengontrolan suhu bahan pangan supaya dapat mencegah munculnya sapovirus atau bagaimana kondisi penyimpanan yang tepat. Misalnya sebaiknya di tempat atau ruangan yang seperti apa dan kondisi kelembaban yang seperti apa, dan mengapa. Terimakasih atas infonya.
BalasHapussaya Amanda Patricia (11.70.0102) dari kelompok Sapovirus bersama dengan Brygita Putri Mentary (11.70.0104) dan Fadilla Faradian – 11.70.0106 akan mencoba menjawab pertanyaan dari kelompok 3 yaitu mengenai cara pencegahan. disini sebelumnya saya akan menjelaskan bahwa penularan virus ini memang melali air minum ataupun makanan yang dikonsumsi sehingga memang cara pencegahan yan gpaling efektif adalah melali menjaga kebersihan dari peralatan makanan yang akan digunakan dan kebersihan dari pengolahan makanan. semoga penjelasan saya dapat menjawab pertanyaan anda.. terima kasih atas pertanyaannya.
Hapusuntuk sekedar tambahan mungkin bisa dengan mencuci tangan dengan sabun dan air, buah-buahan dan sayuran harus dibilas dari desinfeksi pada permukaan kulit, memasak kerang secara menyeluruh hingga benar benar matang, dan tidak menyiapkan makanan atau merawat orang lain saat masih sakit.
HapusSaya T. Chrestella M.S. (11.70.0020) dari kelompok 5 bersama Benny Irawan (11.70.0017) dan vonny veronica (11.70.0018). Pada penjelasan anda, disebutkan bahwa sapoviruses ini lebih sering menginfeksi anak-anak, mengapa demikian? lalu disebutkan juga infeksi dari sapoviruses mencapai titik maksimal pada musim dingin, bisakah anda menjelaskan lebih lanjut mengenai hal tersebut? misalnya apakah hal ini dikarenakan berhubungan dengan suhu optimalnya untuk tumbuh, atau hal lain? Terimakasih
BalasHapussaya Amanda Patricia (11.70.0102) dari kelompok Sapovirus bersama dengan Brygita Putri Mentary (11.70.0104) dan Fadilla Faradian – 11.70.0106 akan mencoba menjawab pertanyaan dari kelompok 5 yaitu mengapa relatif terjadi pada suhu dingin, hal ini kemungkinan disebabkan karena biasanya virus ini menyerang pada orang yang antibodinya lemah, karena di suhu dingin sering terjadi dehidrasi sehingga membuat tubuh orang tersebut menjadi lemah maka akan lebih mudah terserang oleh virus ini. dan mengapa lebih sering menyerang kepada anak-anak , seperti yang tadi sudah saya jelaskan bahwa virus ini akan lebih mudah menyerang seseorang dengan antibodi yang lemah sehingga anak-anak dengan kekebalan tubuh yang lebih kecil dari orang dewasa akan lebih muda terkontaminasi oleh virus ini, kemudian karena virus ini mudah menular terutama oleh makanan dan juga air minum disini anak-anak lebih sering bertukar-tukar makanan atau berbagi minuman dapat menjadi salah satu faktor penyebab dari terkenanya virus ini. terimakasih atas pertanyaannya semoga dapat menjawab pertanyaan anda.
BalasHapus