TUGAS
KULIAH MANDIRI KEAMANAN PANGAN
PROTOZOA
- Cyclospora
Jennifer Oudylia A. 11.70.0111
Fanny Owela 11.70.0112
Robert Kelvin 11.70.0113
I.
KARAKTERISTIK
Cyclospora merupakan protozoa bersel tunggal , yang termasuk dalam kelas coccidia.
Spesies Cyclospora
Cayetanensis diketahui
dapat membawa penyakit dalam tubuh manusia. Cyclospora merupakan
parasit obligat dan
dapat berlipat ganda dalam tubuh manusia. Hal ini
menyebabkan infeksi gastrointestinal (cyclosporiasis) pada manusia, dan endemik di beberapa
negara berkembang.
Siklus
hidup Cyclospora sangat kompleks, dan sebagian besar terjadi di dalam saluran pencernaan (terutama di usus kecil) manusia. Spora Cyclospora memiliki dinding yang tebal (ookista),
sehingga ketahanannya untuk tidak menular relatif tinggi.
II.
SUMBER KONTAMINASI
Cyclospora hanya dapat tumbuh dan berkembang biak dalam media yang
mendukung. Yang
menjadi dugaan rute utama terjadinya transmisi infeksi adalah melalui air yang
telah terkontaminasi dan bahan makanan.
III.
BAHAN PANGAN YANG SERING TERKONTAMINASI
Dari
hasil isolasi, ookista didapati terdapat dalam daun kemangi segar dan terlibat
dalam wabah bawaan dari bahan pangan. Mikroba Cyclospora ini didapati cenderung mengkontaminasi sayur dan
buah-buahan.
(Jennifer
O. A. 11.70.0111)
IV.
GEJALA YANG MUNCUL
Infeksi
Cyclospora biasanya berhubungan dengan kasus-kasus trevel diarrhoea (Gascon et
al., 1995). Untuk menghindari terjadinya infeksi protozoa patogen maka perlu
dilakukan tindakan pencegahan kontaminasi ke dalam makanan.
(Jennifer O.A. 11.70.0111)
Cyclospora cayenatensis menyebabkan infeksi gastrointestinal akut pada manusia. Gejala utama yang muncul adalah diare berair, sembelit, sakit perut, muntah, kelelahan, demam dan penurunan berat badan. Penderita melepaskan jumlah moderat ookista dalam tinja, namun pada tahap ini ookista tidak memproduksi spora dan tidak menular. Sporulasi dapat terjadi di luar tubuh dengan kadar oksigen tinggi dan membutuhkan periode 7-10 hari pada suhu 30 oC.
(Robert Kelvin 11.70.0113)
Periode
sporulasi berhubungan erat dengan waktu infeksi/ infektifitas mulai bereaksi. (Jennifer O.A. 11.70.0111)
V.
PENYAKIT YANG DITIMBULKAN
Salah satu penyakit yang dapat
ditimbulkan dari terinfeksi protozoa Cyclospora
ialah penyakit diare, yaitu Cyclospora
cayetanensis. Parasit ini hidup dan berkembang di usus manusia, maka dari
itu disebut protozoa usus oportunistik. Akan tetapi, sejauh mana diare tersebut
dapat terjadi tergantung pada sistem imun dari penderita. Mulai dari
asimptomatis sampai dengan gejala berat seperti diare kronis yang tidak sembuh
dan berakibat fatal. Infeksi ini sering ditemukan pada individu imunokompromis.
VI.
CATATAN INSIDEN / WABAH YANG TERJADI
Sebelum tahun 1990’an, pernah ada wabah
kecil sehubungan dengan Cyclospora di
beberapa negara. Akan tetapi, sampai
tahun 1996 muncul patogen C. cayetanensis
dalam jumlah besar di USA. Wabah ini tersebar dan terkena biasanya pada
penduduk datangan yang menuju ke USA. Cyclospora
tercemar dari air yang bercampur dengan feses hewan atau manusia. Biasanya,
wabah ini tersebar juga
melalui makanan berupa sayur dan buah-buahan. Terbilang bahwa ada 1500 orang
yang terkena wabah ini di USA dan Kanada yang diakibatkan mengkonsumsi buah
raspberry impor dari Guatemala.
VII.
PENCEGAHAN TERJADINYA KONTAMINAN
Untuk mencegah terjadinya kontaminan
pada buah atau sayur oleh Cyclospora,
maka diperlukan kontrol yang jelas dan praktek pertanian yang baik. Misalnya,
tidak menggunakan air yang sudah terkontaminasi untuk melakukan irigasi lahan
pertanian, menggunakan pestisida dan pupuk dengan aplikasi yang tepat. Praktek
pertanian yang baik lainnya yang bisa diterapkan dalam proses menanam buah dan
sayur ialah dengan menjaga kebersihan lingkungan dan dengan menggunakan air
yang sudah terfiltrasi untuk prosesnya.
Cara pencegahan terjadinya kontaminan
lainnya ialah dengan pemanasan atau pendinginan. Pemanasan dilakukan dengan
pasteurisasi suhu 70 0C. layaknya susu, maka MO pathogen secara umum
akan mati atau berkurang pada suhu tersebut, begitu pulah dengan Cyclospora. Pendinginan dan pengeringan
juga efektif dalam kontrol Cryptosporidium.
(Fanny
Owela 11.70.0112)
DAFTAR PUSTAKA
Gascon, Jose
Rafael. 1995. Food handlers’ hygiene knowledge in small food businesses. Food Control.
Maryanti, Esi et al. 2012. Deteksi
Protozoa Usus Oportunistik Pada Penderita Diare Anak di Puskesmas Rawat Inap
Pekanbaru. Fakultas Kedokteran Universitas Riau. Riau.
Saya Vivi Rinanda (11.70.0065) dari kelompok 16, yang beranggotakan Amadea T.G. (11.70.0064) dan Yanesie W. (11.70.0062). Saya akan bertanya khususnya pada point 5 mengenai penyakit yang ditimbulkan akibat infeksi cyclospora. Anda menjelaskan bahwa infeksi oleh protozoa ini dapat menimbulkan penyakit diare yang pemulihannya bergantung pada sistem imun penderita. Pertanyaan saya, apakah ada treatment khusus untuk pemulihan sistem imun tubuh bagi penderita agar diare tidak berlanjut (khususnya dalam skala konsumsi)? Terima Kasih
BalasHapusSaya Monica Shita (11.70.0024) kelompok 7 Enterococci bersama dengan Jong Epha Yosia (11.70.0025) dan Anna Wibowo (11.70.0027). Saya ingin bertanya mengenai pencegahan terjadinya kontaminan Cyclospora dalam sayur dan buah. Dikatakan bahwa untuk mencegah terjadinya kontaminasi yaitu melaui proses pemanasan dan pendinginan. yang mau saya tanyakan adalah berapa suhu yang paling efektif untuk mencegah kontaminasi Cyclospora. Dan proses pendinginan seperti apa yang digunakan dalam menghambat Cyclospora?
BalasHapusTerima kasih.