KELOMPOK 5
Benny Irawan 11.70.0017
Vonny Veronica 11.70.0018
T.Chrestella M.S. 11.70.0020
Halo teman-teman,
hari ini mau share tentang
selamat membaca,
mohon komentar/ pertanyaannya ya
: D
1. PENYAKIT DAN GEJALA
Apa sebenarnya bahaya yang ditimbulkan?
Penyakit yang disebabkan oleh Clostridium perfringens
dikategorikan
sebagai intoksikasi karena bakteri ini dapat memproduksi enterotoxin,
dimana toksin tersebut akan menyebabkan penyakit apabila dikonsumsi oleh
manusia. Akan tetapi
untuk menimbulkan efek keracunan harus mengkonsumsi sejumlah besar sel
terlebih dahulu.
Gejala keracunan dapat terjadi sekitar 8-24 jam setelah mengkonsumsi
pangan yang
tercemar
bentuk vegetatif bakteri dalam jumlah besar.
Di dalam usus, sel-sel vegetatif bakteri akan menghasilkan enterotoksin
yang tahan panas dan dapat menyebabkan sakit. Gejala yang
timbul berupa nyeri perut, diare, mual, dan jarang disertai muntah. Gejala dapat berlanjut
selama 12-48 jam, tetapi pada kasus yang
lebih berat dapat berlangsung selama 1-2 minggu (terutama pada anak-anak
dan orang lanjut usia).
2. KARAKTER & SUMBER KONTAMINASI
Kita perlu mengetahui karakter seseorang untuk mengenalnya lebih dalam.
Sama hal nya dengan dengan Clostridium perfringens ini,
kita perlu mengetahui karakternya untuk mengetahui kesukaannya,
kondisi favorit seperti apa yang dia sukai untuk tumbuh, dll.
Dengan demikian kita dapat melakukan tindakan yang diperlukan untuk memastikan produk pangan yang kita konsumsi bebas dari Clostridium perfringens dan aman untuk dikonsumsi : D
Clostridium
perfringens atau yang sebelumnya dikenal dengan
nama Clostridium welchii merupakan
bakteri gram positif berbentuk batang penghasil spora yang dapat menyebabkan
keracunan pada makanan. Bakteri ini termasuk ke dalam bakteri jenis anaerob,
meskipun bakteri ini juga mampu hidup dilingkungan yang berkadar oksigen rendah.
Clostridium perfringens dapat
diklasifikasikan berdasarkan exotoxin yang hasilkan yakni alpha (A), beta (B),
epsilon (C), iota (D) and theta (E). Namun sebagian besar kasus keracunan
makanan karena Clostridium perfringens disebabkan
oleh eksotoxin tipe / strain A dan ada pula yang disebabkan oleh eksotoxin tipe
/ strain C.
Klasifikasi dari bakteri
Clostridium perfringens:
Kingdom : Bacteria
Division : Firmicutes
Class : Clostridia
Order : Clostridiales
Family : Clostridiaceae
Genus : Clostridium
Species : perfringens
Clostridium
perfringens secara normal ditemukan pada usus
hewan-hewan tertentu (seperti ; sapi dewasa, unggas) dan di tanah (dapat
bertahan hidup cukup lama). Bakteri ini dapat tumbuh cepat pada makanan yang
telah dimasak dan menghasilkan enterotoksin yang dapat mengakibatkan penyakit
diare. Sayuran dan buah-buahan akan terkontaminasi melalui tanah dan makanan yang
berasal dari hewan (daging) dapat terkontaminasi melalui proses pemotongan
dengan spora dari lingkungan atau dari saluran usus hewan yang dipotong.
3. BAHAN PANGAN YANG BERESIKO TERKONTAMINASI
Bakteri clostridium perfringens banyak terdapat pada daging ayam dan
daging sapi masak. Namun terdapat pangan lain yang biasanya juga terkontaminasi
bakteri ini misalnya, ikan, unggas, produk susu, spageti, pasta, dan protein
kedelai. Selain itu sayuran dan buah-buahan juga bisa terkontaminasi oleh Clostridium perfringens melalui
kontaminasi tanah dan debu. Penyakit yang ditimbulkan bakteri ini adalah
gastroenteritis (gangguan saluran pencernaan), dengan gejala seperti sakit
perut, diare dan terbentuknya gas racun yang dikeluarkan dari saluran
pencernaan.
4. INSIDEN / OUTBREAK
Insiden-insiden keracunan
karena Clostridium
perfringens biasanya terjadi dengan mekanisme sebagai berikut :
Beberapa kasus keracunan karena Clostridium perfringens :
o
United Kingdom : ±300-500 orang/ tahun
o
Penyakit ENTERITIS : 1-100 kasus per 100.000 penduduk (WHO,2000)
5. PENCEGAHAN
* Perhatikan kebersihan dan teknik memasak (terutama bahan daging dan unggas)
* Segera
hidangkan makanan yang sudah dimasak
* Bila
terpaksa disimpan, simpan makanan matang di suhu < 5°C atau > 63°C
(suhu
< 5°C dapat mengontrol Clostridium
perfringens dan patogen lain, pada
suhu
> 63°C Clostridium perfringens tidak
bisa tumbuh)
* Produk
pangan harus memperhatikan resiko recovery
Clostridium perfringens
(ex
: jumlah Clostridium perfringens pada
sup instan harus diperkirakan, karena konsumen akan mengkonsumsi produk
tersebut dengan menambahkan air panas dan biasa dikonsumsi dalam kondisi
hangat)
6. LEGISLASI
Berikut beberapa legislasi mengenai produk pangan agar aman dari kontaminasi Clostridium perfringens
European Food Safety Authority’s (EFSA) Scientific Panel on Biological
Hazards:
Produk pangan yang
masih dalam pengembangan harus memperhatikan resiko recovery Clostridium perfringens selama penyimpanan dan pengolahan
lebih lanjut , dimana tidak boleh melebihi 105 /g
produk
Campden & Chorleywood Food Research Association (UK)
Metode chilling daging sapi ukuran besar agar
aman dari Clostridium perfringens
Good
practice (h)
|
Maximum
(h)
|
|
>50°C
|
1
|
2.5
|
50-12°C
|
6
|
6
|
12-5°C
|
1
|
1.5
|
Total
waktu pendinginan
|
8
|
10
|
US
Food Code (2005)
Metode pendinginan bahan pangan (sudah dimasak) yang
beresiko tinggi terkontaminasi Clostridium
perfringens
1. Bila hendak
didinginkan dari 57°C (135°F) ke 21°C
(70°F) maka pendinginan dilakukan selama 2 jam
2. Bila hendak
didinginkan dari 57°C (135°F) ke
5°C
(41°F) maka
pendinginan dilakukan selama 6 jam
3. Produk
yang diolah pada suhu ruang maka pendinginan dilakukan selama 4 jam hingga
mencapai suhu 5°C (41°F) atau lebih rendah
yaitu 7°C (45°F).DAFTAR PUSTAKA
Albiner
Siagian. Mikroba Patogen Pada Makanan dan Sumber Pencemarannya. Fakultas
Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara
Dr.
Arisman, MB, M.Kes. 2008. Keracunan Makanan : Buku Ajar Ilmu Gizi. Jakarta :
Pnerbit Buku Kedokteran EGC.
Foodborne
disease a focus for health education. WHO, 2000.
Lawley,
Richard; Laurie Curtis; & Judy Davis. (2008). The Food Safety Hazard
Guidebook. RSC Publishing.
Sentra Informasi
Keracunan Nasional, Badan POM RI.
http://ik.pom.go.id/wp-content/uploads/2011/11/Keracunan-Pangan-Akibat-Bakteri-Patogen3.pdf
Saya Nies Mayangsari 11.70.0079 bersama dengan Melany 11.70.0078 dan Mulyanto 11.70.0076 dari kelompok 19 ingin bertanya apakah Clostridium perfringens ini bisa mengontaminasi makanan yang dimasak lalu dibiarkan pada suhu ruang dengan keadaan terbuka? Jika bisa, bagaimana m.o ini bisa tumbuh padahal dijelaskan bahwa m.o ini termasuk jenis anaerob. :) Thx
BalasHapus