Waspada
Bahaya Campylobacter
Oleh :
Stella Gunawan 11.70.0006
Melita Noveliani 11.70.0007
Jeffri Yuarta 11.70.0008
·
Karakter
mikroba patogen
Campylobacter merupakan bakteri gram negatif, beberapa spesies
berhubungan dengan saluran pencernaan (C.
jejuni, C. coli, C. lari and C. upsaliensis). Banyak negara berkembang
memiliki permasalahan dalam penanganan Campylobacter
di bidang pangan karena racun yang terkandung dalam mikroba ini. Campylobacter
jejuni dan C. coli bersifat thermophilic,
gram-negatif. Bakteri ini dapat hidup dengan baik pada kondisi microaerobic
yaitu 37–42°C, berbentuk langsing, melengkung, dan dapat bergerak. Sifat bakteri
Campylobacter salah satunya adalah microaerophilic yaitu hidupnya
membutuhkan penurunan kadar oksigen (5-6%) dan sensitif terhadap stress lingkungan seperti oksigen dengan
kadar 21%, pemanasan (dapat hancur pada temperature >48°C), pengeringan, desinfektan dan kondisi asam. Bakteri
microaerophilic dapat hidup dengan baik pada oksigen 3-5% dan 2-10% CO2. Selain itu, bakteri ini akan mati perlahan pada suhu beku.
pH optimum untuk pertumbuhan adalah 6,5-7,5; dan organisme tidak
dapat tumbuh pada pH <4,9.
·
Sumber
kontaminasi
Campylobacter banyak ditemukan pada daging unggas dan produk olahannya. Sebuah studi menemukan bahwa tingkat kontaminasi Campylobacter unggas karkas di Inggris adalah 50%. Sumber juga bisa didapat dari kontak dengan permukaan karkas unggas yang terinfeksi, atau mengonsumsi daging ayam yang masih mentah.
Campylobacter banyak ditemukan pada daging unggas dan produk olahannya. Sebuah studi menemukan bahwa tingkat kontaminasi Campylobacter unggas karkas di Inggris adalah 50%. Sumber juga bisa didapat dari kontak dengan permukaan karkas unggas yang terinfeksi, atau mengonsumsi daging ayam yang masih mentah.
·
Bahan
pangan yang sering terkontaminasi oleh mikroba ini
Bahan pangan yang lebih mudah terkontaminasi adalah
daging unggas. Selain itu juga ditemukan pada beberapa jenis daging lain
seperti daging sapi, domba, babi. Kemudian beberapa produk olahan yang
juga ditemukan adanya Campylobacter adalah susu, kerang, jamur, dan salad.
·
Gejala
yang timbul dan kapan gejala ini mulai muncul
- Muncul antara 1-11 hari setelah infeksi.
- Gejala dapat bervariasi seperti nyeri otot, sakit kepala, mual, diare dan demam. Pada infeksi yang berat, ditemukan darah dalam tinja.
- Diare yang ditimbulkan biasanya berupa disentri dan feses yang berdarah dan berlendir yang muncul setelah diare berlangsung selama 1 hari atau beberapa hari. Diare berair yang ditimbulkan oleh Campylobacter kasusnya kecil.
- Muntah bisanya tidak ada dan gejala demam selalu dengan temperatur yang rendah.
- Campylobacter enteritis banyak menjangkit anak-anak (<5 tahun) dan dewasa muda.
·
Penyakit
yang ditimbulkan apakah termasuk infeksi / intoksikasi, jelaskan alasannya.
Penyakit yang disebabkan oleh Campylobacter bersifat infeksi karena banyak kasus yang terjadi diakibatkan masuknya mikroba patogen melalui makanan kemudian berkembang biak dalam saluran pencernaan dan menghasilkan racun yang mempengaruhi sistem kerja tubuh.
·
Catatan
insiden/ outbreak
Campylobacter baru-baru ini diakui sebagai penyebab utama bakteri gastroenteritis di Eropa pada tahun 2005, yang diperkirakan melalui makanan. Sebelumnya , pada tahun 2004 di New Zealand terjadi insiden infeksi Campylobacter terbesar di negara maju. Kesulitan memberantas akar masalah / penyebabnya dikarenakan mikroba Campylobacter bersifat sporadis. Survey menunjukkan C. jejuni merupakan penyebab utama dari bakteri yang dapat menyebabkan sakit perut di Amerika Serikat. Bakteri ini terdapat dalam feses penderita, tetapi penderita pada dasarnya tidak menunjukkan gejala-gejala (www.cfsan.fda.gov/~mow/chap4.html, 1992).
·
Bagaimana
menanggulangi/ mencegah supaya kontaminasi tersebut tidak terjadi
Pengontrolan yang tepat karena kontrol kadar garam, suhu dan udara. Selain itu, praktik sanitasi yang baik akan mengurangi kemungkinan kontaminasi yang terjadi. Upaya pencegahan
kejadian Campylobacteriosis pada manusia dapat dimulai dengan
pengungkapan dan penanganan pada sumber ternak. Selain itu, tindakan vaksinasi
untuk menghadapi wabah Campylobacteriosis secara eksperimental telah
berhasil mengurangi kasus keguguran. Vaksinasi menggunakan vaksin bivalen
ternyata efektif untuk menanggulangi keguguran oleh infeksi C. fetus, sedangkan
tidak demikian apabila disebabkan oleh C. jejuni (Dharmojono, 2001).
Beberapa penanganan sederhana untuk mencegah infeksi dari Campylobacter :
- Memasak daging unggas hingga matang. Pastikan daging tidak lagi berwarna pink. Semua daging unggas harus dimasak untuk mencapai suhu internal minimal 165 ° F.
- Cuci tangan dengan sabun sebelum menyiapkan makanan dan mencuci tangan dengan sabun setelah menangani makanan mentah yang berasal dari hewan dan sebelum menyentuh apa pun
- Mencegah kontaminasi silang di dapur dengan menggunakan talenan terpisah dari bahan-bahan makanan lain
- Membersihkan semua talenan, meja, dan peralatan dengan sabun dan air panas setelah menyiapkan makanan mentah yang berasal dari hewan
- Hindari mengkonsumsi susu yang tidak dipasteurisasi
Referensi :
Dharmojono. (2001). Lima belas penyakit
menular dari binatang ke manusia. Milenia Populer, Jakarta.
Gustiani, Erni. (2009).
Pengendalian Cemaran Mikroba Pada Bahan Pangan Asal Ternak (Daging dan Susu)
Mulai Dari Peternakan Sampai Dihidangkan. Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Jawa Barat
www.cfsan.fda.gov/~mow/chap4.html. (1992). Campylobacter jejuni. U.S. Food & Drug Administration
Center for Food Safety & Applied Nutrition. U.S.
http://www.foodsafetycounsel.com/food-safety-law/common-food-borne-pathogens/campylobacter-1/.
Diakses tanggal 27 September 2013.
Saya Jong Epha Yosia nim 11.70.0025 kelompok 7 (enterococci) bersama dengan Monica Shita nim 11.70.0024 dan Anna Wibowo nim 11.70.0027
BalasHapuspada bagian "Bagaimana menanggulangi/ mencegah supaya kontaminasi tersebut tidak terjadi" anda menyebutkan bahwa pengontrolan yang tepat karena kontrol kadar garam, suhu dan udara.
yang saya ingin tanyakan adalah pengontrolan udara seperti apakah yang dimaksud?
terimakasih
Halo Yosi, terimakasih atas pertanyaannya.. Pengontrolan udara yang kami maksud ini diaplikasikan terutama pada makanan yang dikemas. Makanan yang dikemas MAP (modified atmosphere packaging) maupun vakum justru terkena resiko kontaminan Campylobacter lebih besar. Karena karakteristik bakteri ini adalah mikroaerofil yaitu bisa bertahan hidup pada kadar oksigen yang rendah 5-6%. Kadar oksigen di atasnya biasanya membuat sel bakteri ini cepat mati/tidak bisa bertahan hidup. Jadi pengontrolan udara di dalam kemasan pangan (terutama mengontrol kadar oksigen) perlu diperhatikan agar dapat mencegah Campylobacter tumbuh.
HapusDari Kelompok 3_Campylobacter
saya Metta Meliani nim 11.70.0021 dari kelompok Eneterobacter Sakazakii bersama rekan saya Yohan 11.70.0022 dan anggara nim 11.70.0023. kami ingin bertanya, disebutkan di atas bahwa bakteri tersebut masuk ke dalam tubuh manusia melalui infeksi dan menyebabkan sakit pada si penderita dan dapat ditemukan dalam feses si penderita, bagaimana menangggulanginya jika kontaminasi berasal dari feses? sementra di atas dijelaskan penanggulangan yang kontaminasinya berasal dari hewan. terima kasih.
BalasHapusKelompok 2 (Nadiro [11.70.00141], Nerissa [11.70.0002], dan Lydia [11.70.0004]) mau mencoba menjawab.
HapusKalau menurut kami, kontaminasi bisa dari feses jika kita kurang bisa menerapkan kebersihan untuk diri kita sendiri dan juga lingkungan terlebih kamar kecil/ WC. Satu hal yang bisa kita lakukan adalah dengan menjaga kebersihan kamar kecil. Orang tua pun kadang sering berkata, "Jika diare, setelah BAB diberi "karbol" di sekitar WC untuk mencegah kontaminasi lebih lanjut ke lainnya". Dan jika sudah terlanjur kena, misal sudah terlanjur diare, sebaiknya segera minum air putih hangat untuk membersihkan lambung dan minum obat yang mengandung karbon aktif, seperti kasus yang bisa terjadi jika terkena Bacillus cereus (lihat kelompok 2). Selain itu, sering mencuci tangan saat setelah BAB dan juga sebelum makan juga cukup membantu.
Kami pikir itulah cara menanggulangi sekaligus mencegah kontaminasi dari feses yang notabene tidak pernah kita pegang, tapi bisa sampai ke kita. Hehehe..
Terima kasih..