Tugas Keamanan Pangan
Disusun Oleh :
Felisitas Nindi 11.70.0110
Miranti Aprida 11.70.0109
Jonathan Alvin Alimmah 11.70.0107
1.
KARAKTERISTIK
Cryptosporidium
Cryptosporidium
merupakan makhluk hidup yang yang memiliki sifat eukariot termasuk filum Apicomplexa. Karakteristik cryptosporidium adalah obligat,
intraselululer dan biasanya protozoa ini termasuk parasit untuk manusia.
Biasanya siklus hidupnya terdapat pada feces yang dihasilkan manusia. Protista
ini biasanya berukuran 10 mikro hingga 30 mikrometer. (Fayer,2000)
Protozoa
ini mempunyai daur hidup yang sangat complex. Hampir semua daur hidupnya
terjadi di saluran pencernaan dan sangat tahan pada kondisi yang sulit karena
mempunyai kulit tebal spora saying biasanya dikenal adalah ookista
Sumber
kontaminasi pada protozoa ini adalah biasanya terdapat pada feses. Awalnya
protozoa ini mengkontaminasi hewan-hewan mamalia seperti sapi, babi, dan
kambing. Karena proses pengolahan yang tidak benar maka protozoa tersebut masuk
kedalam tubuh manusia dan sehingga menyebabkan penyakit pada manusia. Bahan
pangan yang sering terkontaminasi adalah bahan yang tidak diproses dengan baik,
susu murni, daging, kerang, ikan, dan sayurang.
Proses
masuknya atau tahap infeksi dari protozoa ini adalah berbentuk kista yang
berukuran 5 mikro sampai 7 mikro yang biasanya sangat tahan terhadap kondisi
lingkungan. Biasanya ookista ini akan menghasilkan racun yang biasanya
menyerang pencernaan manusia. Jika terlalu banyak ookista yang masuk ke dalam
tubuh maka bisa menyebabkan diare, pusing kepala, dan demam untuk 1-10 hari
jika kekebalan tubuh manusia tersebut baik dan akan lebih lama lagi jika
terserang dalam keadaan sakit Cara
penularannya pada umumnya lewat air, daging hewan yang termakan oleh manusia. Nama penyakit yang ditimbulkan adalah kriptosporidiosis.
Pada penderita AIDS bisa menimbulkan diare yang permanen. (Sobsey, 1983)
Di Negara USA pernah terjadi wabah akibat protozoa
ini karena banyak air minum yang terkontaminasi oleh protozoa ini karena banyak
orang yang minum dari instalasi yang hanya menggunakan saringan pasir tanpa
pengolahan yang lebih lanjut sehingga hamper 13.000 orang yang terkena dampak
dari protozoa ini.
Cara mencegah ookista dari protozoa ini adalah
menggunakan penyaringan air minum yang menggunakan larutan kapur karena bisa
menginaktifkan ookista dari protozoa ini. Hal ini dikarekan jika ookista ini
hanya diberi klorinasi dan penyaringan pasir maka tidak akan bisa membunuh
protozoa ini. Selain itu treatment panas seperti pengeringan juga bisa membunuh
protozoa ini. Tidak bisa tumbuh di permukaan yang kering. Bisa bertahan di
tempat yang basah dalam beberapa jam termasuk stainless steel.
DAFTAR PUSTAKA
Fayer, Ronald; Una Morgan&Steve J. Upton.
(2000). Epidemiology of Cryptosporidium: Transmission, Detection and
Identifcation. International Journal for Parasitology 30
(2000) 1305±1322.
Lawley, Richard;
Laurite Curts& Judy Davis. (2008). The Food Safety Hazard Guidebook. RSC
Publishing.
Sobsey M,D and B,Olson.1983. Microbial Agents of
waterborne disease in assessment of microbiology and turbidity standards of
Drinking water. EPA report 570-9-83-001
Kami dari kelompok Hepatitis E terdiri atas:
BalasHapusMichiella NIM 11.70.0087, Tesyara Danesh NIM 11.70.0091, Ikke Nuranasari NIM 11.70.0092,
akan menanyakan tentang penularan CRYPTOSPORIDIUM, mengapa pada penderita AIDS bisa menimbulkan diare yang permanen? Apakah hanya pada penderita AIDS saja yang bisa menimbulkan diare yg permanen?
Dan pertanyaan yang kedua, anda mengatakan bahwa cara penularan infeksi dari protozoa pada umumnya lewat air, daging hewan yang termakan oleh manusia. Daging hewan seperti apa yang dapat menimbulkan kriptosporidiosis? Tolong pernyataan tersebut bisa lebih di perjelas.
Terima kasih