Tugas Keamanan Pangan
LISTERIA
Kelompok 8:
Oei Charles 11.70.0028
Clara Alverina 11.70.0029
Stefany
Widjaya 11.70.0030
Karakter Mikroba Patogen
Listeria
merupakan bakteri gram positif fakuktative berbentuk batang yang tidak
membentuk spora. Beberapa jenis Listeria
antara lain L. monocytogenes, L. innocua,
L. welshimeri, L. seeligeri, L. ivanovii dan L. grayi. Dari jenis-jenis Listeria tersebut yang paling banyak
menimbulkan masalah terutama infeksi adalah L.
Monocytogenes, dimana mikroorganisme tersebut menyebabkan penyakit
listeriosis. Selain itu Listeria monocytogenes juga mengakibatkan menurunnya
imunitas tubuh dengan masuk melalui pembulu darah dan sistem syaraf.
Listeria mococytogenes termasuk dalam psychrotrophic dan juga memiliki kemampuan dapat tumbuh
dalam temperatur rendah ( 4 – 25oC ), sehingga organisme tersebut
dapat bertahan baik dalam makanan beku, akan tetapi kelangsungan hidupnya dapat
terpengaruh dalam kondisi asam. pH yang baik untuk pertumbuhan L. Monocytogenes adalah 4,3 – 9,4.
Dimana nilai tersebut dipengaruhi oleh asam tertentu dan pH minimum dalam
produk dan pada suhu rendah. L.
Monocytogenes dapat bertahan untuk waktu yang lama dalam kondisi asam,
khususnya suhu dingin. Aktivitas air minimal yang baik untuk pertumbuhan L. Monocytogenes adalah 0,92, selain itu
dapat bertahan beberapa saat di air dengan aktivitas rendah bahkan proses
pengeringan. Kandungan besi yang berlebih dalam makanan dapat meningkatkan
pertumbuhan dari L.monocytogenes. L. Monocytogenes dapat tumbuh baik dalam
kondisi aerob dan anaerob. Dimana pertumbuhannya tidak terpengaruh oleh jumlah
atmosfer dan juga temperatur rendah.
Sumber Kontaminasi
Listeria
monocytogen ditemukan hampir di semua bahan pangan terutama yang belum diolah.
Makanan yang diolah juga dapat terkontaminasi setelah dilakukan pengolahan akibat
kondisi lingkungan yang kotor.
Bahan pangan yang sering terkontaminasi
Beberapa
bahan pangan yang seringkali terkontaminasi Listeria
monocytogen antara lain susu yang tidak dipasteurisasi , jagung , keju, es
krim, makanan siap saji, daging fermentasi, ikan asap, vegetarian, frozen milk,
mentega dan produk seafood lainnya.
Gejala yang timbul dan kapan gejala ini muncul
Penyakit yang ditimbulkan
Listeria
monocytogen merupakan salah satu penyebab foodborne infection yang akut, akan
tetapi listeriosis juga tidak sering terjadi. Penyakit ini lebih beresiko
dialami oleh wanita hamil, orang tua dan yang memiliki gangguan sistem
kekebalan tubuh. Selain itu, orang yang sehatpun juga bisa terkena listeriosis
apabila mengkonsumsi makanan yang tingkat kontaminasinya tinggi.
Masa
inkubasi listeria adalah 1-90 hari
(rata-rata 30 hari). Gejala listeriosis ditandai dengan gejala flu (demam dan
sakit kepala), terkadang juga disertai mual, muntah, dan diare. Pada beberapa
kasus gejala tersebut dapat menyebabkan meningitis dan septicaemia. Pada ibu
hamil, listeria dapat menginfeksi
janin yang mengakibatkan keguguran, kematian bayi, atau kelahiran bayi yang
terinfeksi meskipun sang ibu dapat bertahan. Infeksi tersebut diakibatkan
karena placenta dari bayi teserang oleh listeria dan dapat mengakibatkan
timbulnya nanah pada liver dan paru – paru. Jika bayi dapat lahir maka besar
kemungkinan akan terkena meningitis. Gejala yang terjadi ketika terinfeksi oleh
listeria yaitu flu yang disertai demam, nyeri otot, diare. Jika terinfeksi di
syaraf akan mengalami sakit kepala, kehilangan keseimbangan badan.
Catatan Insiden/outbreak
Wabah
penyakit pertama akibat L.monocytogen
muncul di Kanada pada tahun 1981, dimana listeria
tersebut muncul pada kubis. Listeria
pada kubis muncul karena pupuk yang digunakan berasal dari domba yang
terinfeksi listeria.
Wabah lain muncul pada tahun 1985 di Los Angeles dimana
penyebab listeroisis berasal dari Mexican-cheese yang menyebabkan 142 kasus
yang menyebabkan kematian 48 orang.
Kasus yang yang
paling menggemparkan muncul pada tahun 1990-an dimana listeria muncul pada daging asap, daging babi, susu coklat
pasteurisasi, mentega, dan sosis yang muncul di berbagai negara seperti USA,
New Zealand, dan Perancis. Pada awal
abad ke-21 beberapa kasus listeria
muncul pada produk unggas siap saji di USA dimana kasus ini menyebabkan
penarikan 27,4 juta pon produk daging siap saji.
Kasus di Amerika pada tahun 2002 disebabkan oleh
kontaminasi listeria dan
mengakibatkan 7 orang meninggal dan 3 bayi dalam kandungan meninggal akibat
memakan daging kalkun
Menanggulangi/mencegah
Pengendalian
listeria dalam makan sangat
tergantung pada pendekatan HACCP dan efektivitas kontrol titik kritis selama
proses. Selain itu dapat juga dilakukan penanganan seperti sanitasi seperti
menjaga kebersihan alat- alat dan lingkungan sehingga kontaminasi dapat
diminimalkan, menjaga kelembaban <0,90 sehingga listeria tidak dapat tumbuh, menerapkan hurdle teknologi ( pre-packaged,
pemotongan, pemasakan ) dan dikombinasikan dengan MAP, mengontrol aliran udara
dan ventilasi, Iriadiasi dengan menggunakan radioaktiv guna mematikan
mikroorganisme pathogen, treatment dengan mikrowave dengan suhu >70oC,
Freezing , Pemberian garam dapatmencegah tumbuhnya mikroorganisme pathogen
karena Aw menjadi rendah, Pemberian rempah rempah seperti kayu manis sebagai
bahan pengawet alami.
Pengolahan
Untuk
mengurangi kontaminasi Listeria pada
makan olahan, desain dan sistem pengolahan perlu diperhatikan terutama aspek
higienitasnya. Akan tetapi memang tidak mungkin untuk menghilangkan semua
mikroba patogen yang ada, oleh sebab itu mikroorganisme tersebut perlu
diinaktifkan dengan aplikasi panas dan proses pemasakan. Listeria dapat muncul dalam makanan apabila proses pengolahan
maupun distribusi kurang higienis. Selain itu, kontrol kritis lain juga
termasuk dalam kontrol temperatur, pencegahan kontaminasi sialang antara bahan
mentah dan bahan olahan atau antara proses pengolahan dengan lingkungan, dan
juga penentuan umur simpan.
Penggunaan Produk
Dalam
hal ini, dapat dikatakan bahwa konsumen sendiri yang harus berhati-hati
terhadap rentan terkontaminasi Listeria.
Terutama bagi mereka yang rentan terhadap listeria
seperti wanita hamil, orang tua, dan orang-orang yang memiliki gangguan sistem
imun, sebaiknya mereka menghindari makanan-makanan yang berpotensi
terkontaminasi listeria seperti soft
cheese dan susu segar. Selain itu konsumen juga sebaiknya memasak bahan-bahan
makanan dengan baik.
Referensi
:
Lawley,
Richard, Laurie Curtis & Judy Davis. (2008). The Food Safety Hazard
Guidebook. The Royal Society of Chemistry. Cambridge, UK.
United States Department of Agriculture.
(1999).
Listeria guidelines for industry. http://www.fsis.usda.gov/OA/topics/Imguide.htm
United States Food and Drug
Administration. (1992). Listeria monocytogenes.
Foodborne Pathogenic Microorganisms and Natural Toxins Handbook. http://www.cfsan.fda.gov/~mow/chap6.html
United States Food and Drug Administration.
(2001) . Draft
assessment of the relative risk to public health from foodborne Listeria
monocytogenes among selected categories of ready-to-eat foods.
http://www.foodsafety.gov/~dms/lmrisk.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar