Sabtu, 12 Oktober 2013

Reportase Investigasi Borak dan Formalin Pada Tahu di Salah Satu Pasar di Semarang

Kelompok:
Wulan Apriliana D.         11.70.0100
Brygita Putri M.              11.70.0104
Maria Liemyeli               11.70.0118
Hayuningtyas W. H.       11.70.0120

Kontaminasi bakteri patogen pada susu sapi

KELOMPOK:
Vonny Veronica    -   11.70.0018
Frisca Melia          -   11.70.0081
Allicia Ariesca       -   11.70.0124
Briggite Cristy Z    -   11.70.0135    

VIDEO KONTAMINAN PADA ROTI

DISUSUN OLEH :
TOMMY SUMANTO  -    09.70.0125
MICHAEL JULIO         -    11.70.0049
SETIYO WIRAMAN    -    11.70.0056
MULYANTO O.W       -    11.70.0076




Pestisida Pada Buah


VIDEO KONTAMINAN PADA BUAH BLEWAH

 

Disusun oleh  :
  • Ayu Florencia 11.70.0082
  • Fabiola Happy 11.70.0084
  • Christianty KD 11.70.0085
  • Felisitas Nindy 11.70.0110

Nitrosamin pada Sate


Kelompok:
Melita Deviana    11.70.0013
Yosie Nathania    11.70.0075
Paulina Gandhes  11.70.0096
Aletheia H.          11.70.0127

Kelompok:
Melita Deviana    11.70.0013
Yosie Nathania    11.70.0075
Paulina Gandhes  11.70.0096
Aletheia H.          11.70.0127

Solanine of Potatoes



Disusun oleh:
Oei, Charles      11.70.0028
Frisky Fediana   11.70.0034
Amelia Gita        11.70.0057
Cinthya Danastri 11.70.0093

Viedo Observasi Aflatoksin Pada Kacang Tanah

Disusun oleh :
Rency Gista A. (11.70.0031)
Vania Eka C. A. (11.70.0032)
Lia Oeinia (11.70.0039)
Tabita Oktaviani (11.70.0070)



Video Observasi Kandungan Mikroba Patogen Pada Es Dawet

Disusun oleh :
Steven George C. (11.70.0045)
Cynthia Christinne (11.70.0047)
Bernadus Daniel H. (11.70.0080)
Abigail Sharon E. (11.70.0086)


Jumat, 11 Oktober 2013

video investigasi es batu


Disusun oleh :
Yoceline Natalia (11.70.0036)
Raymundus Pito  (11.70.0095)
Dea Nathania H  (11.70.0097)
Fadilla Faradian  (11.70.0106)

"AWASS!! SAMBAL BERJAMUR"

Video Keamanan Pangan

"AWASS!! SAMBAL BERJAMUR"



Created By:
Ong Benny Irawan  11.70.0017
Yohanes Anggara    11.70.0023
Irnanda Arif D.        11.70.0072
Jennifer Oudylia      11.70.0111

[VIDEO]Pencemaran Logam Berat Pada Tambak Udang


Created  By:

Rezky Dwi                          09.70.0077
Tan, Jeffri Wan Yuarta      11.70.0008
Clara Alverina Tanaka      11.70.0029
Hendra Pramana Yonatan 11.70.0099


Movie Alergen Pada Udang



Kelompok :
Anna Wibowo (11.70.0027)
Stefany Widjaya (11.70.0030)
Elisabeth Tiffany (11.70.0037)
Cindy Elysia (11.70.0067)

video : Tannin of Tea



By :
Lydia Novita                  11.70.0004
Arief Budi Dharmawan   11.70.0012
Go, Yohan Setiawan      11.70.0022
Febby Ernita                  11.70.0054

[VIDEO]INSEKTISIDA PADA PADI


KELOMPOK:
YUNI RUSIANA (11.70.0055)
WENNI PRATIWI (11.70.0074)
JONATHAN ALVIN (11.70.0107)
IVAN SEPTIAN P (11.70.0129)

[VIDEO]INSEKTISIDA PADA PADI


KELOMPOK:
YUNI RUSIANA (11.70.0055)
WENNI PRATIWI (11.70.0074)
JONATHAN ALVIN (11.70.0107)
IVAN SEPTIAN P (11.70.0129)

Disusun oleh:
Merliem Yanesie W/ (11.70.0062)
Miranti Aprida / (11.70.0109)
Fanny Owela / (11.70.0112)
Juliana Finda D / (11.70.0136)

Video - Kontaminasi Salmonella Pada Telur



Kelompok :
Monica Shita      11.70.0024
Tesayara Danesh 11.70.0091
Ikke Nuranasari 11.70.0092
Veronika Christa 11.70.0115

Merkuri pada SeaFood



         Kelompok :
Benedicta MW                  11.70.0014
T. Chrestella Meryl           11.70.0020
Poei, Laurensia Cindy S    11.70.0041
Jessica Octavin                 11.70.0119

[VIDEO] Zat Additive - Rodhamin - b


Kelompok  :
Jong Epha Yosia   11.70.0025
Margaretha Rani K   11.70.0044
Agita Mustikahandini   11.70.0061
Maria Prasetyaningtyas   11.70.0138

Kamis, 10 Oktober 2013

alergi protein susu sapi



Yoceline Natalia    11.70.0036
Dea Nathania        11.70.0097
Fadilla Faradian   11.70.0106

[VIDEO] PEMANIS - SIKLAMAT




KELOMPOK SIKLAMAT
Nerissa Arviana S.  11.70.0002
Stella Gunawan R.    11.70.0006
Melita Noveliani A.  11.70.0007
Meilsa Yuketriana   11.70.0043

POSTER: Alergi Susu


Nies Mayangsari     11.70.0079
Raymundus Pito      11.70.0095
Amanda Patricia     11.70.0102

Video kelompok 12 : Bahaya Penggunaan Minyak Goreng Berulang

Bahaya Penggunaan Minyak Goreng Berulang


Nama anggota kelompok 12:
Gracia Carolina    11.70.0038
Cindy Kusuma     11.70.0053
Amadea T. G       11.70.0064
Santo Yanuar Tan 11.70.0068




Daftar Pustaka :

Dewi F.A dan Farida H.H. 2010. Evaluasi sifat fisiko-kimia minyak goreng yang digunakna oleh pedagang makanan jajanan di kecamatan Tampan kota Pekanbaru. SAGU, Vol. 9 No. 1 : 4-14.

Edwar, Zulkarnain; Heldrian Suyuthie; Ety Yerizel & Delmi Sulastri. (2011). Pengaruh Pemanasan terhadap Kejenuhan Asam Lemak Minyak Goreng Sawit dan Minyak Goreng Jagung. J Indon Med Assoc, Volum: 61, Nomor: 6.

Ketaren, S. (1986). “Pengantar Teknologi Minyak dan Lemak Pangan”. Jakarta: UI Press.

Alergi Susu Sapi Pada Bayi


























Wulan Apriliana D         11.70.0100
Maria Liemyeli S           11.70.0118
Hayuningtyas W H        11.70.0120

POSTER

Wenni Pratiwi (11.70.0074)
Christianty K.D (11.70.0085)
Felisitas Nindi (11.70.0110)

Lactose Intolerant

Frisky Fediana 11.70.0034
Elisabeth Tiffany 11.70.0037
Amelia Gita 11.70.0057


Rabu, 09 Oktober 2013

Poster Kempang Alergi Susu


Disusun oleh:
Margaretha Cinthya 11.70.0093
Paulina Gandhes 11.70.0096
veronika Christa 11.70.0115

Poster Alergi Udang

Nama Kelompok :
Poster Alergi Udang
Bertha Widyarani (11.70.0046)
Amadea Triputri Gunawan (11.70.0064)
Vivi Rinanda (11.70.0065)

    

Poster - Food Allergen


Created by :
Stefany Widjaya (11.70.0030)
Cindy Elysia (11.70.0067)
Tabita Oktaviani (11.70.0070)

POSTER WHEAT ALLERGY







Created by:
Monica Shita     11.70.0024
Tesyara Danesh 11.70.0091
Ikke Nuranasari 11.70.0092

 

Oleh :
Frisca Melia Mardiana  11.70.0081
Brygita Putri Mentari     11.70.0104
Briggite Cristy Zagita     11.70.0135

  
Kelompok : Lydia Novita 11.70.0004
                         Yohanes Anggara 11.70.0023
                   Febby Ernita 11.70.0054

poster alergi gandum

Kelompok:
Jong Epha Yosia                      11.70.0025
Margaretha Rani Kirana          11.70.0044
Maria Prasetyaningtyas           11.70.0138

-- SHRIMP ALLERGY --



Tugas Poster – FOOD ALLERGENS

-- SHRIMP ALLERGY --

Created By:
Ong Benny Irawan                             (11.70.0017)
Irnanda Arif Dharmawan                    (11.70.0072)
Mulyanto Onggo Wibowo                  (11.70.0076)


Tugas Poster - Food Allergens (Carbohydrate Intolerance)

Carbohydrate Intolerance (CI)
 
disusun oleh :

Lia Oeinia --- 11.70.0039
Bernadus Daniel H. --- 11.70.0080
Abigail Sharon E. --- 11.70.0086
 

TUGAS POSTER ALERGI-KEAMANAN PANGAN


Disusun oleh :

 

AYU FLORENCIA (11.70.0082

)

 FABIOLA HAPPY(11.70.0084). JENNIFER O. (11.70.0111)



















Poster


Tan, Jeffri Wan Yuarta     11.70.0008
Clara Alverina Tanaka     11.70.0029
Hendra Pramana Y          11.70.0099

Alergi Kepiting

oleh

Oei,Charles           11.70.0028
Michael Julio         11.70.0049
Setiyo Wiraman     11.70.0056
Tugas Poster kelompok:
Yuni Rusiana 11.70.0055
Jonathan Alvin 11.70.0107
Ivan Septian 11.70.0129

TUGAS POSTER-SHRIMP ALLERGY-Kelompok: Melita Noveliani Atmaja 11.70.0007 Meilsa Yuke 11.70.0043


Apakah Anda Alergi Telur ???



Nama Kelompok :
Anna Wibowo (11.70.0027)
Rency Gista Anindya (11.70.0031)
Vania Eka Cahyani A. (11.70.0032)

Alergi gandumm

By :
Arief Budi Dharmawan       11.70.0012
Go, Yohan Setiawan            11.70.0022
Jo, Vincentius Michael R   11.70.0122

POSTER KEAMANAN PANGAN - LACTOSE INTOLERANCE

Kelompok:
Tommy Sumanto - 09.70.0125
Vonny Veronica K. - 11.70.0018


PEANUT ALLERGY


Kelompok:
Nerissa Arviana Santoso   11.70.0002
Melita Deviana Sanjoto     11.70.0013
Allicia Ariesca                   11.70.0124
Susu Formula dan Alergi Pada Bayi



Tugas Poster :
Miranti Aprida    11.70.0109
Fanny Owela        11.70.0112
Juliana Finda       11.70.0136
Tugas poster, by :
T.Chrestella Meryl            11.70.0020
Poei, Laurensia Cindy       11.70.0041
Jessica Octavin                  11.70.0119

FISH ALLERGY


Created by:
Steven George       11.70.0045 
Cynthia Christinne  11.70.0047 
Cindy Kusuma       11.70.0053
ALLERGY CAUSING FOOD


Disusun oleh:

Merliem Yanesie Winata (11.70.0062)
Yosie Nathania (11.70.0075)
Mutiara Aletheia Handoko (11.70.0127)

Tugas Keamanan Pangan "Allergens"

Kelompok:
Metta Meliani  (11.70.0021)
Gracia Carolina (11.70.0038)
Chaterine Meilani S. (11.70.0059)

Selasa, 08 Oktober 2013




Anggota Kelompok:
Rezky Dwi              (09.70.0077)
Santo Yanuar Tan     (11.70.0068)
Melany Isabella D.C. (11.70.0078)








Senin, 07 Oktober 2013

KONTAMINASI KEMASAN PLASTIK PE PADA MAKANAN PANAS "Food Additive"

Nama Anggota Kelompok No. 13:

Metta Meliani  (11.70.0021)
Chaterine Meilani (11.70.0059)
Vivi Rinanda (11.70.0065)
Melany Isabella (11.70.0078)
Robert Kelvin (11.70.0113)


Daftar Pustaka :

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 28 Tahun 2004 tentang Keamanan, Mutu, dan Gizi Pangan.

Sulchan, Mohammad & Endang Nur W. (2007). Food Safety of Plastic and Styrofoam Packaging. Majalah Kedokteran Indonesia, Volume 57, No. 57. UNDIP. Semarang, Indonesia.

Jumat, 27 September 2013


Yersinia enterocolitica

Disusun oleh:

Martinus Mulyanto                 11.70.0076
Melany Isabella D. C              11.70.0078
Nies Mayangsari                     11.70.0079


1.      Karakteristik
 
Yersinia enterocolitica ditemukan oleh Schleifstein dan Coleman pada tahun 1939 di Amerika Serikat. Sebagian besar laporan tentang bakteri ini diterbitkan sejak awal 1960-an. Dalam empat dekade terakhir, bakteri ini lebih dikenal sebagai patogen bawaan pada makanan. Pada kenyataannya, Y. enterocolitica dan Campylobacter jejuni dapat dianggap sebagai bakteri pathogen. Bakteri ini memiliki sifat tidak memfermentasi laktosa, dengan urease positif dan oksidase positif. Spesies Yersinia termasuk anaerobik fakultatif bakteri yang tidak membentuk spora, serta masuk ke dalam kelompok Enterobacteriaceae.

Spesies Y. enterocolitica ditandai dengan batang Gram negatif (0.99-3.54 μm x 0.52-1.27 μm), diatur sendiri-sendiri atau singkatnya rantai atau tumpukan. Bentuk coccoid hamper mendominasi pertumbuhan kultur disuhu 22-25˚C pada media diferensial selektif yang digunakan untuk isolasi. Karena Y. enterocolitica adalah salah satu beberapa bakteri patogen yang dapat tumbuh di suhu pendingin, makanan yang terkontaminasi awalnya rendah patogen ini dapat berfungsi sebagai media untuk proliferasi dan media penyakit. Namun, tidak semua Y. enterocolitica itu memiliki sifat patogen karena hanya sebagian dari isolat yang dapat menyebabkan penyakit dan isolat yang berpotensi patogenik inilah membawa materi genetik yang dikenal sebagai plasmid virulensi.

2.      Sumber kontaminasi dan bahan yang sering terkontaminasi

Yersinia enterocolitica ini paling sering dikaitkan dengan produk babi dan susu, karena adanya wabah bawaan yang sering muncul dari makanan ini. Namun, organisme juga dapat terisolasi dari makanan lain seperti buah-buahan, sayuran, produk susu, berbagai daging dan unggas, kerang, ikan, salad, sandwich, kue-kue dan tahu, meskipun isolat dari sumber ini sering termasuk jenis non-patogenik.

Y. enterocolitica telah diisolasi dari bahan baku susu dibanyak Negara seperti Australia, Kanada, Czedhoslovakia, and USA. Ada juga beberapa laporan ada isolasi patogen dari susu pasteurisasi. Hal ini dapat terjadi mungkin karena kerusakan dalam proses pasteurisasi untuk perawatan yang memadai atau kontaminasi pasca proses, atau bisa jadi karena kontaminasi dari heat-resistant  golongan Y. enterocolitica. Bakteri Y. enterocolitica bisa tumbuh di susu pada suhu 3˚C. Hal juga bisa terjadi karena pengurangan bakteri psychrotrophic dalam susu setelah pasteurisasi, dimana akan mengaktifkan rendahnya pesaing sehingga patogen oportunistik seperti Y. enterocolitica tumbuh lebih baik di susu yang telah mengalami proses pasteurisasi daripada dalam susu mentah. Jadi, kehadiran patogen dalam susu pasteurisasi harus dan perlu menjadi perhatian khusus.

Bakteri Y. enterocolitica sering terdeteksi dalam daging dan produk unggas. Tingkat patogen ini ditemukan secara konsisten dalam jumlah tinggi pada daging yang dikemas dengan vakum yang memiliki pH di atas 6 serta temperatur rendah. Secara umum, tingkat isolasi tertinggi patogen Y. enterocolitica (67%) terdapat pada babi. Bakteri Y. enterocolitica juga telah terisolasi dari tiram, kerang, udang, kepiting biru, ikan, salad ayam dan direbus jamur, dan kubis, seledri dan wortel.


3.      Gejala dan penyakit yang ditimbulkan

 Yersinia  enterocolitica merupakan bakteri yang menyebabkan infeksi dengan penularan melalui makanan yang masuk ke dalam tubuh manusia. Infeksi yang diakibatkan olehYersinia enterocolitica disebut yersiniosis yang bersifat zoonotic, artinya dapat menyerang manusia maupun hewan. Yersinia enterocolitica dapat menyebabkan penyakit pada anak-anak, orang tua, bahkan bayi. Salah satu penyakit yang utama ditimbulkan oleh Yersinia enterocolitica padaanak-anak adalah foodborne gastroenteritiss dan peradangan kelenjar getah bening.

Yersinia enterocolitica baru akan menimbulkan efek kesehatan setelah berada di dalam tubuh selama 1-11 hari (pada umumnya 24-48 jam). Gejala yang ditimbulkan oleh Yersinia enterocolitica meliputi sakit perut (bagian abdomen) seperti ketika terserang usus buntu, demam, muntah, mual, dan diare. Gejala ini hanya berlangsung selama 2-3 hari atau dapat mencapai 1-3 minggu dengan gejala yang lebih ringan. Ketika gejala berlangsung dalam jangka waktu yang cukup lama (beberapa bulan), pada 2-3% kasus yang terjadi akan timbul gejala baru yaitu penyakit reiter, keluhan pada mata dan ruam, kolangitis, septikemia, abseshati, dan limpa, limfadenitis, pneumonia, spondilitis, radang pada kulit yaitu eritemanodosum (kulitmenjadimerah) dan radang sendi (reactive arthritis). Apabila sudah cukup parah, akan terjadi bakteremia. Bakterimia merupakan peristiwa masuknya suatu mikroorganisme ke dalam darah dan akan menimbulkan hal yang fatal.

4.      Catatan insiden/outbreak

Yersiniosis adalah jenis penyakit yang umum ditemukan di Eropa Utara, Jepang dan Skandinavia. Infeksi sering diperoleh melalui konsumsi produk daging babi mentah atau setengah matang, atau konsumsi susu yang telah terkontaminasi. Yersinia enterocolitica diketahui menyebabkan kelainan pada usus halus dan menyebabkan penyakit saluran pencernaan yang berat seperti penyakit enterika akut disertai dengan febris(demam) disertai kehilangan banyak cairan , enterokolitis/ileitis terminalis, limfadenitis akut pada mesentrium yang gejalanya mirip apendicitis. Penyakit-penyakit tersebut biasanya sering menyerang anak kecil. Selain itu dapat juga menyebabkan septikemia abses(bertahannya bakteri patogen dalam darah) yang biasanya terjadi pada penderita yang daya tahan tubuhnya menurun. Di AS dan Kanada, di mana wabah keracunan makanan dari yersiniosis relatif tidak biasa, kasus terutama telah dikaitkan dengan konsumsi mentah, atau recontaminated susu pasteurisasi. Pada tahun 1976 wabah yang melibatkan 217 orang di AS terkait dengan konsumsi cokelat minum susu. Yersinia enterocolitica telah kadang-kadang terjadi pada darah donor dari donor sehat atau donor dengan riwayat diare, darah yang terkontaminasi tersebut kadang-kadang menyebabkan Yersinia bakteremia dan kematian dari penerima (Tabel 19) (Jacobs dkk., 1989).

5.      Cara menanggulangi/ pencegahan kontaminasi
  •      Cara penanggulangan pada proses pengolahan
      Tingkat kontaminasi Yersinia enterocolitica dalam daging babi mentah dapat dikurangi dengan menggunakan langkah-langkah untuk membatasi tingkat kontaminasi feses pada bangkai babi setelah disembelih. Daging babi mentah harus selalu dianggap sebagai potensi sumber Y. enterocolitica dan harus segera ditangani. Pengendalian patogen pada produk segar harus fokus pada penghilangan kontaminan. Proses pemasakan susu pasteurisasi adalah cara yang efektif untuk menghancurkan  patogen, dan pengolahan lanjutan harus dilakukan untuk memastikan bahwa kontaminasi ulang makanan heatprocessed tidak terjadi setelah proses memasak. Sebagai contoh, multistate wabah di Amerika Serikat disalahkan pada penggunaan peti yang kotor dan tercemar untuk menyimpan dan mendistribusikan susu pasteurisasi. Keberadaan Y. enterocolitica dalam makanan menunjukkan pemanasan yang tidak memadai atau kontaminasi di dalam proses. Organisme ini dapat meningkat pertumbuhannya selama penyimpanan pada suhu dingin sehingga metode pendinginan bukan merupakan cara yang efektif untuk kontrol.
  • Cara penanggulangan saat konsumsi produk

           Risiko tertular yersiniosis meningkat dengan konsumsi daging babi mentah, atau babi dimasak. Konsumen harus disarankan pada langkah-langkah untuk memastikan bahwa produk babi yang dimasak secara menyeluruh dan menghindari kontaminasi silang dari daging babi yang mentah terhadap produk. Konsumen juga harus diberitahu tentang resiko dari minum susu mentah, dan air dari sumber yang tidak diobati, terutama di daerah di mana babi disimpan.
      
    Obat-obat yang dapat dikonsumsi untuk mengobati Yerinoiosis yaitu:
- chlorampenicol:
- trimethoprim-sulfamethoxazole,
- piperacillin,
- cephalosporin

6.      Referensi

Wong, Hin-chung. (____). YERSINIA ENTEROCOLITICA. Department of Microbiology. Soochow University.

Stern,N.J. 1981. Isolation of potentially virulent Yersinia enterocolitica. Journal of Food Science 46, 41-42.

Swaminathan,B., Harmon,M.C., Mehlman,I.J. 1982. Yersinia enterocolitica. Journal of Applied Bacteriology 52, 151-183.

Huovinen, Elisa; Leila M Sihvonen; Mikko J Virtanen; KaisaHaukka; AnjaSiitonen; danMarkkuKuusi. (2010).Symptoms and sources of Yersinia enterocolitica-infection: a case-control study. BMC Infectious Diseases 2010, 10:122.

Lawley, Richard; Laurie Curtis; Judy Davis.(2008).The Food Safety Hazard Guidebook.The Royal Society of Chemistry, Thomas Graham House, Science Park, Milton Road, Cambridge CB4 0WF, UK.

USDA. (2011). Yersiniosis and Chitterlings: Tips to Protect You and Those You Care for from Foodborne Illness.United States Department of Agriculture Food Safety and Inspection Service.


Pirie R, Williman J, Nicol C, Sexton K. (2008).Review of Yersiniosis Notifications in New Zealand 2002-2006. Client report FW07111 for the New Zealand Food Safety Authority. ESR: Kenepuru Science Centre